1 struktur organisasi 2. tugas, orang 3. keputusan dan imbalan 4. situasi informal 5. budaya. Kecocokan diantara lima unsur demikian sangat diperlukan agar saling memperkuat dan menopang konsistensi. Setiap unsur konstruksi organisasi diserap kuat kualitas sempurna prinsip-prinsip pengorganisasian.
0% found this document useful 0 votes753 views14 pagesOriginal TitleMakalah pengorganisasian dan struktur organisasiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes753 views14 pagesMakalah Pengorganisasian Dan Struktur OrganisasiOriginal TitleMakalah pengorganisasian dan struktur organisasiJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Sepertitelah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
BAB BelakangPengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuaidengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkunganyang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang strukturformal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal denganmana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunanperwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posis,'maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-faktor utama yangmenentukan perancangan struktur organisasi adalah organisasi untuk mencapai yang di atau orang-orang yan terlibat dalam organisasiDesain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukanoleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untukorganisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalamorganisasi dan keluar pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalahperubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desainorganisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam strukturtermasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desainorganisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahanmasalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitustruktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnyayang pengertian struktur dan desain organisasi? saja faktor yang mempengaruhi struktur organisasi ?1Manajemen Strategik STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
pengorganisasianadalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas in, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN UMUM BAB VII PENGORGANISASIAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas DiskusiMata Kuliah Sistem Basis DataDosen Pengampu Mariana Ambarsari, M. KomDisusun Oleh Siska Nia Putri Novandra SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &KOMPUTER AKI TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PENGORGANISASIANBAB IPENDAHULUAN Pengorganisasian ada 2 pengertian, yaitu • Sebuah organisasi adalah pola hubungan –banyak hubungan yang salingterjalin secara simultan- yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahandari manajer, untuk mencapaisasaran bersama. • Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan darikeadaan yang baik pada masa kini hingga masa organisasi G. R Terry • Pengorganisasian dalam pengertian real real sensemenunjukkan hubungan antar manusia sebagai akibat organisasi. • Pengorganisasian dalam pengertian abstrak menunjukkanhubungan antara unit-unit departemen-departemen kerja. Drs. M. Manullang • Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapandan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugasatau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubunganantara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. • Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan bersama, dengan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi. Jadi organisasi dalah arti dinamis disebut pengorganisasian, dalam arti statis disebut Drs. Soekarno K • Organisasi sebagai alat manajemen adalah wadah, tempatmanajemen, sehingga memberikan bentuk bagi manajemen yang2 memungkinkan manajer dapat bergerak. Jadi, sama dengan organisasidalam arti statis. • Organisasi sebagai fungsi manajemen organisasi dalam pengertian dinamis adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas tertentu. Organisasi dalamarti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian Koontz & O’Donnel • Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan tersebut ke dalamsuatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer,serta melimpahkanwewenang untuk Prof. Dr. Sondang P. Siagian • Organisasi ialah suatu bentuk persekutuan antara dua orangatau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapatseorang atau sekelompok orang yang disebut James D. Mooney • Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan Chester I. Barnard • Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasisecara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau Prof. Dr. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro • Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersamasama mencapai suatu
Pengorganisasianmerupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dalam makalah kali ini kita akan mempelajari lebih dalam mengenai organisasi dan pengorganisasian. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian organisasi dan pengorganisasian ?
MAKALAH STRUKTUR ORGANISASI, DESAIN ORGANISASI, DESAIN PEKERJAAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Dosen Pengampu Dr. Asih Kuswardinah, Oleh Ulya Nur Bayti 6411412009 Fariza Ardhia Guninda 6411412090 Dwi Astuti 6411412094 Kurniati 6411412121 Ishmah Fauziyyah 6411412126 Hotmi Umi Arifah 6411412166 Aji Nugroho 6411412204 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien. Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah 1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya 2. Teknologi yang di gunakan 3. Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi 4. Ukuran organisasi Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai desain organisasi. Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rumusan Masalah Apa itu struktur dan desain organisasi? Apa itu departementalisasi? Bagaimana siklus hidup organisasi? Apa itu desain pekerjaan? Apa itu karakteristik pekerjaan? Bagaimana pengaplikasian struktur organisasi, desain organisasi, desain 1. 2. 3. 4. 5. 6. pekerjaan dalam organisasi kesehatan? Tujuan Mengetahui apa itu struktur dan desain organisasi. Mengetahui apa itu departementalisasi. Mengetahui bagaimana siklus kehidupan organisasi Mengetahui desai pekerjaan. Mengetahui karakteristik pekerjaan Mengetahui bagaimana pengaplikasian struktur organisasi, desain organisasi, desain pekerjaan dalam organisasi kesehatan. BAB II PEMBAHASAN Struktur Organisasi dan Desain Organisasi Pengertian Struktur Organisasi dan Desain Organisasi Organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama. Sedangkan Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan. Hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi atau hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada pada organisasi dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Pembentukan struktur organisasi dihadapkan pada dua hal yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Menurut Robbins 2007, struktur organisasi didefinisikan sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Struktur organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut. Artinya struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal, atau susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi Robbins, 2007 1. Spesialisasi Pekerjaan Spesialisasi pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagibagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. 2. Departementalisasi Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. 3. Rantai komando Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi 4. Rentang Kendali Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. 5. Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Sedangkan desentralasi adalah 6. Formalisasi Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dilakukan. Dalam organisasi selain memiliki struktur organisasi juga memiliki desain oraganisasi. Menurut Ivancevich 2008 desain organisasi di definisikan sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan dan departemen. Dengan demikian keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Sementara Ivancevich 2008 mengungkapkan 4 komponen sebagai pembentuk struktur organisasi yaitu meliputi 1. Pembagian kerja Menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Proses pembagian pekerjaan ke dalam pekerjaan yang relatif khusus guna mencapai keunggulan spesialisasi. Pembagian kerja dapat berdasarkan pada keahlian personal, spesialisasi horizontal, dan spesialisasi 2. vertical. Pendelegasian Kewenangan delegation of authority Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi. Pendelegasian kewenangan mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa 3. iklim persaingan dalam organisasi. Pembagian Departemen Cara organisasi dibagi secara struktural. Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan functional menjadi pembagian departementalization, departemen berdasarkan berdasarkan wilayah fungsinya geographic departementalization, berdasarkan produk product departementalization, 4. berdasarkan pelanggan customer departementalization. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan. 1. Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang 2. kendali. Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar 3. sentralisasi Kerumitan complexity adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi. Desain Organisasi yang Umum 1. Struktur Sederhana Simple Structure Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama. Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi akan menyebabkan kelebihan beban overload informasi di puncak. Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi. 2. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat mereka. Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut. 3. Struktur Matrik Struktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis , yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi. Sedangkan kelemahannya adalah sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran. Karakteristik struktur matrik ialah mematahkan konsep kesatuan komando. Karyawan yang berada dalam struktur matrik memiliki dua atasan misal manajer produksi dan manajer fungsional. Kelemahan utama dari struktur matrik adalah sering menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik. Model-Model Struktur 1. Model Mekanistik a. Mechanistic. Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis. b. Mostly Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi 2. komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut. Model Organik a. Organic. Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi. b. Mostly Organic. Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut. Faktor Penyebab Perbedaan Struktur Organisasi 1. Strategi Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus 2. mengikuti strategi Ukuran Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam 3. organisasi tersebut. Teknologi Organisasi Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan 4. cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output. Lingkungan Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial. Departementalisasi Suatu organisasi usaha agar memiliki struktur yang cermat perlu dilakukan departementalisasi, yaitu proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaaan menjadi satu kelompok dalam suatu organisasi. Terdapat beberapa macam departementalisasi, yaitu 1. Departementalisasi fungsional Departementalisasi fungsional, mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakan. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif. Kebaikannya - Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi. Memusatkan keahlian organisasi. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi. Kelemahannya - Menciptakan konflik antar fungsi. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas. - Umpan balik yang lambat. - Memusatkan pada kepentingan tugasnya. - Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif. 2. Departementalisasi geografis Departementalisasi geografis, mengelompokkan pekerjaan atau kegiatan – kegiatan berdasarkan kewilayaan atau geografis dimna operasi berlokasi diman satuan organisasi menjalan kan usahanya. Kadang- kadang juga disebut departementalissi daerah, regional, Maksudnya pembagian departemen berdasarkan lokasi untuk di peratnggung jawabkan tugas masing-masing dalam 3. sebuah orgnisasi. Departementalisasi proses Departemantalisasi proses, mengelompokkan pekerjaan berdasar arus-arus produk. Masing-masing departemen proses mengerjakan bagiannya terpisah dari keseluruhan proses produksi. Maksudnya pembagian departemen berdasarkan 4. proses pekerjaannya. Departementasi produk Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi semakin sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada 5. direktur organisasi. Departementalisasi pelanggan Departementalisasi pelanggan, mengelompokkan pekerjaan berdasarkan pelanggan. Masing-masing dari departemen pelanggan memenuhi kebutuhan produk dan jasa konsumen tertentu. Siklus Kehidupan Organisasi Pengertian Siklus Kehidupan Organisasi Siklus hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta implikasi yang mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan organisme, pertumbuhan dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor, yaitu fleksibilitas dalam merespon setiap perubahan lingkungan dan kekakuan controllability dalam merespon setiap perubahan Adizes, 1996. Setiap tahapan-tahapan yang dilalui oleh organisasi akan selalu memunculkan kesulitan atau masalah yang memerlukan penanganan baik secara internal maupun intervensi dari pihak luar eksternal. Tahapan perkembangan organisasi sendiri sebenarnya dapat diprediksi dan bersifat repetitif Adizes, 1999. Oleh karena itu, pemahaman terhadap setiap perkembangan tahapan organisasi memberikan kemampuan kepada pimpinan organisasi untuk secara proaktif dan preventif dan menyongsong persoalan-persoalan organisasi di masa datang, atau jika tidak mampu, bagaimana sebisa mungkin menghindari masalah-masalah tersebut. Empat Tahapan Siklus Kehidupan Organisasi 1. Entrepreneurial Wirausaha Penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber daya/pertumbuhan. Indikatornya inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya. Dalam tahapan ini, organisasi baru lahir. Seperti manusia yang baru lahir, mereka ingin mempertahankan kehidupannya. Dalam organisasi, konsep berpikir top manajer cenderung kepada produk dan pasar yang akan dituju. Sedikit sekali membutuhkan birokrasi yang ruwet, yang terpenting bisa tahan banting dan merebut pasar adalah tujuan utama. Kesulitan Membutuhkan pemimpin yang berjiwa kepemimpinan. Ada banyak pemimpin, tetapi yang pemimpin yang mempunyai jiwa kepimpinan jarang. Hal ini yang diperlukan ketika suatu organisasi mulai berkembang. Mereka membutuhkan sosok itu untuk mengakomodir semua pegawai yang bekerja di dalamnya agar tetap berorientasi pada target. Pendiri organisasi bisa menjadi pemimpin, bisa juga tidak. Jika pendiri merasa dirinya tidak cukup mempunyai kompentensi untuk mempimpin, bisa merekrut pemimpin yang lebih berpengalaman 2. Collectivity Kolektivitas Penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya komunikasi dan struktur informal, rasa kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan. Jika krisis pemimpin dengan kepemimpinan sudah teratasi, maka organisasi itu masuk dalam tahap ini. Tahap ini mulai mencari dan menetapkan tujuan organisasi yang lebih jelas. Mulai ada stuktur organisasi secara hirarki, tugas-tugas dalam pekerjaan mulai jelas dan munculnya divisi tenaga kerja. Birokrasi mulai muncul dalam tahap ini. Lebih kompleks daripada tahap awal. Kesulitan Pendelegasian tugas. Ketika pemimpin dalam organisasi itu, dapat juga disebut dengan top management, tidak dapat mengaplikasikan kisah sukses dirinya kepada level dibawahnya. Dengan artian lain, pemimpin tidak mau tanggung jawabnya dipegang oleh orang lain. Akibatnya, jika pemimpin ini hengkang ke organisasi lain, tidak akan ada pengganti dari internal organisasi yang mampu dan sebaik dia. Oleh karena itu, pendelegasian ini perlu agar setiap level pada hirarki organisasi mampu mengerti akan tugas pemimpin dan organisasi tetap berjalan dengan baik. 3. Formalization And Control Formalisasi Dan Kontrol Penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatif. Tahap dimana birokrasi lebih kuat daripada tahap sebelumnya. Melibatkan lebih banyak aturan, prosedur dan sistem control. Komunikasi antar pekerja atau departemen lebih formal dan terbatas. Mulai ada desentralisasi dalam pengambilan keputusan, ini artinya struktur organisasi mulai cenderung horizontal. Top management lebih kepada strategi dan planning, sedangkan operasionalisasi melibatkan level yang lebih rendah. Kesulitan terlalu banyak birokrasi. Pada tahap ini, birokrasi yang terjadi cenderung memaksa dan mencekik. Akibatnya inovasi jarang terjadi pada tahap ini. Organisasi akan dipandang sebagai organisasi yang sangat birokrasi. 4. Elaboration Of Structure Pengayaan Struktur Penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi dan integrasi. Indikatornya struktur yang terdesentralisasi. Solusi untuk birokrasi yang kuat adalah kolaborasi dan kerja secara kelompok. Mereka akan membentuk sebuah tim antar divisi-divisi yang mencermikan organisasi yang kecil. Dalam team ini akan terbentuk suatu tujuan tersendiri yang bisa diambil dari tujuan organisasi secara keseluruhan. Dengan begitu akan terbentuk sebuah kontrol sosial dan dispilin diri antar anggota team tersebut. Mereka akan bekerja sesuai dengan birokrasi, tetapi tidak meninggalkan inovasi. Kesulitan Membutuhkan revitalisasi. Dalam tahap ini, ini adalah tahap puncak yang dapat dicapai organisasi. Jika sudah menapak tahap ini, maka diharapkan dalam 10 atau 20 tahun mendatang organisasi membutuhkan suatu pembaruan. Pembaruan ini ditujukan untuk menyesuaikan lagi dengan lingkungan pada saat itu. Hal ini untuk menghindari birokrasi yang semakin membengkak dan sulitnya untuk berinovasi. Siklus hidup organisasi Jones Jones 1995 menyatakan bahwa suatu perusahaan akan mengalami suatu siklus hidup. Ada empat tahapan siklus hidup organisasi yaitu; kelahiran, pertumbuhan, penurunan, dan kematian. 1. Organizational birth kelahiran organisasi, dengan memanfaatkan keahlian dan kompetensi, beberapa orang kemudian dapat menciptakan nilai/ value sehingga dapat disebut lahirlah sebuah organisasi. Menciptakan nilai, misalnya menemukan cara baru untuk dapat meraih pasar. Contohnya, kita menjual produk yang sama, tetapi harga lebih murah, kita membuat kue yang memiliki cita-rasa lezat yang tidak sama dengan perusahaan sejenis. Contoh tersebut menunjukkan strategi yang dipilih seperti penawaran harga yang lebih rendah dari pesaing low-cost business dan penawaran produk yang berbeda dari pesaing differentiation. 2. Organizational growth pertumbuhan organisasi, yaitu organisasi yang mengembangkan keahlian dan kompetensinya. Banyak cara yang dilakukan agar dapat tumbuh seperti meniru strategi, struktur, dan budaya organisasi yang telah 3. sukses sebelumnya. Organizational decline penurunan organisasi, yaitu suatu organisasi yang gagal dalam mengantisipasi, mengenal, menghindari, menetralisir, atau menyesuaikan 4. diri dengan tekanan eksternal dan internal yang mengancamnya. Organizational death organisasi yang mati, yaitu organisasi yang tidak bisa lagi beroperasi dan beraktifitas lagi. Hal seperti ini sebenarnya yang harus dihindari dari suatu organisasi. Desain Pekerjaan Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan‐kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi. Tujuan dari desain pekerjaan yaitu mengatur pekerjaan‐pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan peralatan dan hubungan sosial serta perilaku. Bila dilihat menurut sudut pandang bagian sumberdaya manusia merupakan kepuasan individu di dalam memangku jabatan. Adapun tiga unsur masalah yang membingungkan manajer dalam mengembangkan dan mengatur pekerjaan‐pekerjaan karyawan agar dapat bekerja lebih produktif dan memuaskan, yaitu a. Sering terjadi konflik antara kebutuhan‐kebutuhan dan keinginan‐keinginan karyawan dan kelompok karyawan dengan berbagai persyaratan desain b. pekerjaan. Sifat unik karyawan dapat menimbulkan berbagai macam tanggapan dalam c. wujud sikap, kegiatan fisik dan produktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan. Perubahan lingkungan, organisasional dan perilaku karyawan membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan pengembangan standar kerja dan bentuk‐bentuk perilaku karywan perlu dipertanyakan. Desain pekerjaan lebih luas sifatnya dan mempunyai tujuan utama mencocokkan kebutuhan produktivitas organisasi dengan kebutuhan individu yang mengerjakan bermacam tugas. Kecenderungan saat ini, tujuan utama desain pekerjaan memberikan individu pekerjaan berarti yang cocok dan efektif dalam gerak organisasi. Fokusnya mengubah, menyederhanakan, memperluas, memperkaya, membuat pekerjaan sedemikian rupa sehingga usaha setiap tenaga kerja lebih sejalan dengan pekerjaan lainnya. Ada tiga unsur yang memepunyai kaitan dengan desain pekerjaan, yaitu 1. Unsur organisasi Unsur organisasi mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan‐pekerjaan karyawan. Dalam mananjemen ilmiah yang dikemukakan oleh Fredric Winslow Taylor telah menetapkan adanya studi yang menyoroti tentang perilaku karyawan di dalam pelaksanaan kerja. Studinya dinamakan Studi gerak dan waktu Time and motion study. Dengan adanya efisinsi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan melakukan pekerjaan secara kontinyu menyebabkan dia menjadi terspesialisasi, yang selanjutnya dapat memperoleh output lebih tinggi. Adapun tiga unsur organisasi yang mempengaruhi desain pekerjaan organisasi, yaitu 1 Pendekatan mekanik, berupaya mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tuga kerja, ini akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada factor efesiensi waktu, tenaga, biaya, 2 dan latihan. Aliran kerja, ini dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan. 3 Praktek‐praktek kerja, yaitu cara pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak kotak serikat kerja karyawan, kesepakatan bersama. 2. Unsur Lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan‐pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang layak. 3. Unsur Perilaku 1 Otonomi, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, disini bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan. 2 Variasi, pemerkayaan pekerjaan dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan‐pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan‐ kesalahan dapat diminimalkan. 3 Identitas tugas, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan 4 Umpan balik, diharapkan pekerjaa‐pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerja yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Karakteristik Pekerjaan Karakteristik pekerjaan adalah sebuah pendekatan dalam merancang pekerjaan yang menunjukkan bagaimana pekerjaan dideskripsikan ke dalam lima dimensi inti yaitu keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, arti tugas, otonomi dan umpan balik Robbins dan Judge. Pendekatan karakteristik pekerjaan merupakan tindak lanjut dari proses rancangan pekerjaan. Model karakteristik pekerjaan ini berupaya untuk menjelaskan situasi dan merancang pekerjaan efektif bagi individu dengan menggunakan pendekatan contigency Kreitner dan Kinicki. Dalam istilah umum, dimensi inti pekerjaan adakah karakteristik umum yang ditemukan pada berbagai tingkatan pekerjaan. Dimensi inti dari karakteristik pekerjaan ini selanjutnya digambarkan sebagai berikut 1. Keanekaragaman keterampilan skill variety adalah tingkat sampai dimana pekerjaan memerlukan individu yang mampu melakukan berbagai tugas yang mengharuskannya menggunakan keterampilan dan kemampuan yang berbeda. 2. Indentitas tugas taks identity tingkat sampai dimana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian dari seluruh proses bagian pekerjaan yang diidentifikasikan. 3. Arti tugas task significance adalah tingkat sampai dimana pekerjaan berpengaruh substansial dalam kehidupan atau pekerjaan individu lain. 4. Otonomi autonomy tingkat sampai dimana suatu pekerjaan memberikan kebebasan, kemerdekaanm serta keleluasaan yang substansial untuk individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur-prosedur yang akan digunakan untuk menjalankan pekerjaan tersebut. 5. Umpan balik feedback adalah tingkat sampai dimana pelaksanaan aktivitas kerja membuat seseorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai keefektifan kerjanya. Dalam Simamora, model karakteristik pekerjaan Job characteristics models merupakan suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjan job enrichment. Program pemerkayaan pekerjaan job enrichment berusaha merancang pekerjaan dengan cara membantu para pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali. Penambahan elemen tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut pemuatan kerja secara vertikal vertical job loading. Pemerkayaan pekerjaan job enrichment itu sendiri merupakan salah satu dari teknik desain pekerjaan, dalam Samuel, dikatakan bahwa pendekatan klasik tentang desain pekerjaan yang diajukan Hackman dan Oldham dikenal dengan istilah teori karakteristik pekerjaan job characteristics theory. Dari hasil-hasil riset dalam berbagai bidang ini menunjukan bahwa orangorang yang pekerjaannya melibatkan adanya ketinggian tingkat dari variasi keterampilan, identitas tugas dan signifikasi tugas akan menganggap pekerjaan mereka sangat berarti. Tingkat otonomi yang tinggi akan membangkitkan rasa tanggungjawab yang lebih besar. Dan apabila disediakan umpan balik yang memadai karyawan akan mengembangkan suatu pemahaman yang berguna mengenai peranan dan fungsi mereka dengan lebih baik. Selanjutnya, rasa keberanian, tanggung jawab dan pemahaman hasil pekerjaan akan mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja. Dengan demikian, makin besar kadar kelima karakteristik tugas dalam suatu pekerjaan, makin besar pula kemungkinan bahwa karyawan akan lebih termotivasi dan merasakan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan. Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap hasil pekerjaan yaitu kepuasan dan kinerja karyawan. Kelima dimensi karakteristik kerja pada gilirannya akan mempengaruhi tiga kondisi psikologis yang penting bagi keryawan, yaitu keberartian tugas, tanggung jawab dan pengetahuan hasil kerja. Akhirnya tiga kondisi psikologis akan menghasilkan motivasi kerja internal, kinerja karyawan dan kepuasan kerja. Dalam teori karakteristik pekerjaan ini kebutuhan karyawan untuk berkembang memegang peranan penting. Untuk karyawan dengan kebutuhan berkembang yang tinggi menunjukan efek yang semakin tinggi terhadap output personal dalam bekerja yaitu prestasi kerja, kepuasan kerja dan kualitas kerjanya. Model Pendekatan Karakteristik Robbins KARAKTERISTIK KONDISI HASIL KERJA PEKERJAAN PSIKOLOGIS KARYAWAN VARIASI MOTIVASI KERJA INTERNAL TINGGI KETERAMPI LAN IDETIFIK ASI TUGAS SIGNIFIKAS I OTONOMI UMPAN BALIK PEMAHAMAN TENTANG KERJA MERASAKAN TANGGUNG JAWAB ATAS HASIL KERJA MENGETAHUI HASIL AKTUAL DARI AKTIVITAS KERJA KEBUTUHAN KARYAWAN UNTUK BERKEMBANG KINERJA KUALITAS TINGGI KEPUASAN KERJA TINGGI TINGKAT ABSENSI DAN BERHENTI KERJA RENDAH Pengalikasian dalam organisasi kesehatan Contoh Pengaplikasian dalam Organisasi Rumah Sakit Rumah sakit adalah instansi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Karena rumah sakit merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh oramg yang kurang sehat, hampir setiap hari orang bisa jatuh sakit dan mereka akan langsung pergi mencari rumah sakit, maka oleh karena itu pada sebuah rumah sakit dibutuhkan suatu organisasi agar semua berjalan dengan lancar, cepat, dan juga efisien. Selain itu suatu organisasi di rumah salit berfungsi agar setiap intasi didalamnya tahu tujuan mereka untuk apa disana. Bisa dibayangkan jika sebuah rumah sakit tidak mempunyai organisasi, pasti akan terjadi sebuah kekacauan di dalam rumah sakit tersebut karena tidak adanya suatu organisas. Semua akan terasa repot dan tidak adanya suatu aturan-aturan yang menyatur para pasien ataupun instasi yang ada di dalam lingkungan kerja rumah sakit tersebut. Struktur Organisasi Rumah Sakit Keterangan 1. Direktur Direktur rumah sakit mempunyai tugas pokok yaitu membantu dalam penhgelolaan rumah sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyrakat. 2. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Direktur Rumah Sakit mempunyai fungsi sebagai berikut 1 Perumusan kebijakan rumah sakit 2 Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit 3 Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang kesehatan Bagian Tata Usaha Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut 1 Penyusunan kebijakan bdang teknis administrasi perencanaan, administrasi umum dan kepegawaian serta administrasi keuangan dan asset Rumah Sakit. 2 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan bagian tata usaha. Kepala Seksi Pelayanan Medik Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan perumusan dan fasilitas medis di Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas sebagai berikut 1 Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik 2 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik 3 Pembinaan, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas pokokyaitu menyiapkan perumusan dan fasilitas Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas 1 Penyususnan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan 2 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan 3 Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan perumusan dan fasilitas Perlengkapan Medik dan Non Medik di Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas 1 Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik 2 Pelaksanaa program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik 3 Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan 3. kegiatan seksi. Bidang Pelayanan Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk menyedia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenmggaraan tugas bidang pelayanan. 4. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepada Bidang Pelayanan mempunyai tugas 1 Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik 2 Penyelenggraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan 3 Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik. Bidang Penunjang Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk menyedia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenmggaraan tugas bidang penunjang. Dalam menyelenggrakan tugas Kepala Bidang PEnujang memuliki tugas 1 Penyelenggaran program dan kegiatan logistic dan diagnostic 2 Penyelenggaran program dan kegiatan pelayanan sarana dan prasarana 3 Penyelenggaran program dan kegiatan pengendalian instalasi 4 Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik 5 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnstik. Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan perumusan dan fasilitas Perlengkapan Logistik dan Diagnstik di Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnistik mempunyai tugas 1 Penyusunan program dan kegiatan seksi Lgistik dan Diagnostik 2 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Lgistik dan Diagnostik 3 Pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian, penyawasan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas poko yaitu menyiapkan perumusan dan fasiltas Perlengkapan sarana dan pra sarana di Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas 1 Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana 2 Pelaksaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana 3 Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan seksi Sarana dan prasarana. Kepala Seksi Pengendalian Instalasi Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas pokok yaitu mempersiakan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas 1 Pelaksaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi 2 Pembianan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Pengendalian Instalasi. BAB III PENUTUP Simpulan Sedangkan Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubunganhubungan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan. Hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi atau hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada pada organisasi dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi selain memiliki struktur organisasi juga memiliki desain oraganisasi. Desain organisasi merupakan proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan dan departemen. Suatu organisasi usaha agar memiliki struktur yang cermat perlu dilakukan departementalisasi. Dalam setiap organisasi akan ada siklus kehidupan organisasi yaitu suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta implikasi yang mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Selain itu perlu adanya desain kerja dan karakteristik pekerjaan agar setiap anggota tau apa tugas dan fungsinya. Salah satu contoh pengaplikasiannya adalah di rumah sakit. agar setiap intasi didalamnya tahu tujuan mereka untuk apa disana. Bisa dibayangkan jika sebuah rumah sakit tidak mempunyai organisasi, pasti akan terjadi sebuah kekacauan. DAFTAR PUSTAKA Budi Santoso,Suryo. Siklus Hidup Organisasi. Ekuitas Maret 2005 17 – 34. Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta Erlangga. Michael, Duane, Robert. 1995. Manajemen Strategis “Menyongsong Era Persaingan dan Global”. Jakarta Erlangga. Sultan, Irawati, Sulfakar. 2010. Analisis dan perencanaan pekerjaan. Diakses pada 24-05-2015. Diakses pada 24-05-2015. m=1Diakses pada 24-05-2015. tanggal 22 Mei 2015 Diakses pada
Pengorganisasianadalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien. 2.1.1 Unsur-Unsur Pengorganisasian Secara sederhana organisasi
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar Manajemen yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang "Struktur dan Desain Organisasi”. Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Manajemen. Rangkaian-rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca dapat mengerti bab “Struktur dan Desain Organisasi” ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya. Demikian hasil makalah yang kami buatstruktur dan desain organisasi yang berbentuk makalah ini. Kami berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita . Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya. Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkannya. Semarang, 18 November 2016 Tim Penulis DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah 1. Tujuan Makalah BAB II PEMBAHASAN Pengertian Struktur dan Desain Organisasi Enam Elemen Utama Desain Organisasi Model Desain Organisasi Faktor – Faktor Kontinjensi Desain Organisasi Tradisional dan Kontemporer BAB III PENUTUP Kesimpulan............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugastugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah 1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya 2. Teknologi yang di gunakan 3. Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi 4. Ukuran organisasi Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. Apakah pengertian struktur dan desain organisasi? Apa saja enam elemen dalam desain organisasi? Apa yang dimaksud struktur mekanistik dan organik? Apa saja faktor kontinjensi dalam struktur organisasi? Apa saja macam – macam desain organisasi tradisional dan kontemporer? 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui pengertian struktur dan desain organisasi Mengetahui enam elemen dalam desain organisasi Mengetahui pengertian struktur mekanistik dan organik Mengetahui faktor – faktor kontinjensi dalam struktur organisasi Mengetahui macam – macam desain organisasi tradisional dan kontemporer. Tujuan Makalah BAB II PEMBAHASAN Pengertian Struktur dan Desain Organisasi Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompok- kan, dan dikoordinasikan secara organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi. desain organisasi, Ivancevich 2008 mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Enam Elemen Utama dalam Organisasi 1. Spesialisai Kerja Spesialisasi kerja ialah pembagian kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai tugastugas yang terpisah. Spesialisasi kerja juga biasa disebut pembagian kerja division of labour. Tujuannya agar individu tersebut dapat menguasai keahlian lain dalam upaya peningkatan output kerja. Sekarang ini kita menggunakan istilah spealisasi kerja, untuk melakukan sejauh mana tugas-tugas di organisasi itu di bagi-bagi menjadi sejumlah pekerjaan sendiri. Inti dari spesialisasi adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak di kerjakan oleh satu orang tapi dipecah menjadi beberapa langkah dan setiap langkah di selesaikan oleh orang yang berbeda. Karyawan individual dispesialisasikan untuk melakukan sebagian aktifitas bukannya keseluruhan aktivitas pekerjaan. Selama paruh abad ke 20, para manajer menganggap spealisasi kerja sebagai sumber penigkatan produktivitas yang tidak akan pernah berakhir. Dan selama beberapa waktu memang begitu! Karena spealisasi itu tidak d praktikkan secara luas,ketika spealisasi kerja diimplementasikan, produktifitas karyawan meningkat. Namun, sebelum tahun 1960 an, menjadi jelas bahwa sesuatu hal yang baik dapat dilakukan secara berlebihan. Dalam beberapa pekerjaan telah terlampaui titik di mana pemborosan manusia akibat dari spealisasi kerja , kebosanan,kelelahan,stress, mutu yang buruk, meningkatnya absensi dan tingginya pergantian karyawan-jauh mengalahkan keuntungan manajer zaman sekarang menganggap spesialisasi kerja sebagai mekanisme perorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagaisumber produktivitas yang terus menerus meningkat. 2. DEPARTEMENTALISASI Departementalisasi adalah kegiatan pekerjaan bersama yang harus dihimpun kembali sehingga berbagai pekerjaan yang terpisah dapat dikoordinasikan dan diintegrasikan kembali. Bentuk departementalisasi yaitu departemntalisasi Fungsional, departemntalisasi Geografis, departemntalisasi Produk, departemntalisasi Proses, dan departemntalisasi Konsumen. Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Lima bentuk umum departementalisasi 1. Departementalisasi fungsional mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang di lakukan. Pendekatan itu dapat dilakukan dalam semua jenis organisasi, walaupun fungsin-fungsinya berubah dalam rangka mencerminkan tujuan dan 2. kegiatan kerja organisasi Departementalisasi produk mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini pendekatan ini, tiap bidang produk utama di tempatkan di bawah wewenang manajer yang ahli dalam bidang itu dan bertanggung jawab atas segala 3. sesuatu yang harus di lakukan terhadap lini produk itu. Departementalisasi geografis mengelompokkan pekerjaan berdasarkan 4. berdasarkan wilayah atau geografis . Departementalisasi proses mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan , dalam pendekatan ini , kegiatan harus mengikuti arus 5. pemrosesan alami produk atau bahkan pelanggan Departementalisasi pelanggan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kelompok pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau masalah bersaing yang dapat sangat baik di penuhidengan mempunyai tenaga spesialis pada masingmasing pelanggan itu. Organisasi – organisasi besar sering menggabungkan sebagian besar atau semua bentuk departementalisasi itu. Misalnya, sebuah perusahaan elektronik besar di jepang mengorganisasi tiap-tiap divisinya menurut lini funsional,mengorganisasi unit-unit pabrikasinya menurut proses , unit-unit penjualannya menurut wilayah geografis,wilayah penjualan menjadi empat pengelompokan pelanggan. Dua tren departementalisasi adalah meningkatnya penggunaan departementalisasi pelanggan dan pengunaan tim lintas fungsi. Departementalisasi pelanggan digunakan untuk memantau kebutuhan pelanggan dan lebih mampu menganggapi perubahan kebutuhan. Lintas fungsi itu mampu memahami pelanggannya dan lebih cepat menganggapi permintaan mereka. 3. Rantai Komando Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada merupakan hak yang melekat pada posisi menejerial tertentu yang memberi tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya. Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan. Kesatuan Komando merupakan prinsip menejemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang harus melapor kesatu menejer saja. Kita tidak mungkin membahas rantai komando tanpa membahas tiga konsep lain yaitu wewenang,tanggung jawab dan kesatuan komando. Wewenang mengacu pada hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberitahu orang apa yang harus dilakukan dan mengaharapkan orang itu melakukannya . untuk mempermudah koordinasi dan pengambilan keputusan , para manajer organisasi menjadi bagian dari rantai komando itu dan di anugeragi dengan kadar wewenang tertentu guna memenuhi tanggung jawabnya. Sewaktu para manajer mengoordinasi dan memadukan pekerjaan para karyawan , para karyawan tersebut menanggung kewajiban untuk melaksanakan tugas yang di bebankan. Kewajiban atau harapan untuk mkelaksanakan itu dikenal sebagai tanggung prinsip kesatuan komando membantu melestarikan konsep garis wewenang yang terus menerus. 4. Rentang Kendali Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian dan efektif. Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola seorang menejer secara efisien dan itu meliputi keahlian dan kemampuan menejer serta karyawan dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan. Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin sedikit pengawasan langsung yang mereka perlukan. Oleh karena itu, para menejer dengan karyawan yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang lebih luas. Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai mencakup kasamaan tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan bawahan, seberapa besar , prosedur standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem informasi, informasi organisasi, kekuatan budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh manejer. 5. Sentralisasi dan Desentralisasi Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Namun sentralisasi juga mempunyai keuntungan yaitu Keputusan komprehensif yang akan diambil. Penghematan dan lebih efektif Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi. Keuntungan desentralisasi setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi Dapat menanggapi perubahan dengan cepat. Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan. Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan. Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah. Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat. 6. Formalisasi Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi. Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi. Model Desain Organisasi 1. Model organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok. Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian. Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi. 2. Model Organik Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia. Proses dalam organisasi organik Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping. Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri. Tabel perbedaan organisasi mekanistik dan organisasi organik Proses Kepemimpinan Struktur Mekanistik Tidak ada rasa percaya Struktur Organik Memiliki rasa dan keyakinan. percaya dan Bawahan tidak keyakinan merasa bebas antara atasan mendiskusikanma dan bawahan salah pekerjaan dalam semua dengan atasan hal. Bawahan yang sebaliknya merasa bebas manarik ide dan mendiskusikan pendapat mereka. dengan atasan yang sebaliknya menarik ide dan pendapat Motivasi Komunikasi Langkah hanya fisik, mereka. Langkah penuh keamanan, dan dengan motif ekonomi motivasi melalui melalui penggunaan penggunaan sanksi dan partisipasi. ancaman. Sikap Sikap lebih tidak mendukung mendukung pada organisasi pada terjadi diantara organisasi dan karyawan. Informasi mengalir ke tujuan. Informasi mengalir bawah dan bebas ke cenderung seluruh terdistorsi tidak organisasi, akurat, dan atas, bawah dipandang dan ke mencurigakan samping. oleh bawahan. Informasi akurat dan Interaksi Keputusan Tertutup dan terbatas. tidak distorsi. Terbuka dan Bawahan hanya ektensif. Baik memberi efek atasan dan yang kecil pada bawahan dapat tujuan mempengaruhi departemen, tujuan, metode metode dan dan aktivitas. aktivitas. Relatif sentralisasi. Terjadi hanya Relatif desentralisasi. pada posisi Terjadi pada puncak organisasi. semua tingkat melalui proses Penetapan Tujuan Dilokasikan pada kelompok. Mendorong organisasi puncak, partisipasi tidak mendorong dalam partisipasi menetapkan kelompok. sasaran yang tinggi dan Pengendalian Tujuan Kinerja Sentralisasi. realistik. Tersebar di Penekanan pada organisasi. bentuk Penekanan menyalahkan atas pengendalian terjadinya sendiri dan kesalahan. pemecahan Rendah dan secara masalah. Tinggi dan aktif pasif dicari dicari atasan, manajer, yang yang tidak memahami menunjukkan kebutuhan komitmen atas komitmen pengembangan penuh untuk SDM organisasi. mengembangk an malalui pelatihan SDM organisasi. Faktor – Faktor Kontinjensi Faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah 1. Strategi dan Struktur Struktur organisasi harus memfasilitasi pencapaian sasaran organisasi. Karena sasaran organisasi merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Perubahan dalam strategi perusahaan menghasilkan perubahan struktur organisasi yang mendukung strateginya. 2. Teknologi dan Struktur. Organisasi menyesuaikan struktur perusahan terhadap teknologi dengan mempertimbangkan seberapa rutinya teknologi merekan digunakan untuk mengubah input menjadi output. 3. Ukuran dan Struktur Banyak bukti menunjukkan bahwa ukuran organisasi mempengaruhi strukturnya. 4. ketidakpastian Lingkungan dan Struktur sebagian organisasi menghadapi lingkungan yang stabil dan sederhana dengan ketidakpastian yang rendah, sementara organisasi lainnya menghadapi lingkungan yang dinamis dan kompleks dengan banyak ketidakpastian. Desain Organisasi Tradisional dan Kontemporer Secara garis besar desain organisasi terbagi dua, antra lain 1. a. Desain organisasi tradisional Struktur sederhana Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban overload di puncak. b. Birokrasi Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. c. Struktur Matriks Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi fungsional dan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka. Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan –manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda. 2. Desain organisasi kontemporer a. Struktur tim Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis. b. Organisasi virtual Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail. c. Organisasi nirbatas Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan. BAB III PENUTUP Kesimpulan Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Daftar Pustaka Stephen P. Robbins dan Marry Manajemen
Pengorganisasiandan Struktur Organisasi DAFTAR PUSTAKA James A.F. Stoner et.al, Manajemen, Jilid I dan II (JS) T. Hani Handoko, Manajemen (HH) Oleh •Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang
Studi mengenai dasar-dasar manajemen dapat dimulai dengan menyajikan berbagai konsepsi dasar sebagai kerangka referensi ilmiah dan praktis dalam usaha memahami logika pikir manajemen. Titik beratnya akan diletakkan pada arti manajemen, perkembangan historisnya, pengaruh filsafah dan nilai-nilai manajer serta efek dari faktor lingkungan yang melingkungi, baik yang bersifat intern maupun ekstern. Mata kuliah ini juga membahas tentang pemahaman berbagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, pentingnya manajemen bagi pengelolaan organisasi, aspek-aspek yang dilakukan manajemen serta fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, motivasi karyawan, pengawasan termasuk juga pengambilan keputusan serta sistem informasi manajemen.
Interaksimanusia, 2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan, 3. Struktur organisasi itu sendiri. Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan disesuaikan dengan seberapa besar anggota perusahaannya. Karena semakin sedikit anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian Makalah Organisasi 1. 2. yang dilakukan.
100% found this document useful 2 votes2K views25 pagesOriginal TitleMakalah pengorganisasian dan struktur © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views25 pagesMakalah Pengorganisasian Dan Struktur OrganisasiOriginal TitleMakalah pengorganisasian dan struktur to Page You are on page 1of 25 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 14 to 23 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Sedangkanpengorganisasian adalah fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
MAKALAHPENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASIDisusun Oleh KELOMPOK SundingC 301 18 YasserC 301 18 301 18 OctaviaC 301 18 Karnila Tamembuke C 301 18 Adibah BoftenC 301 18 Nyoman KertayasaC 301 18 301 18 Jade WagiriC 301 18 018PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI & BISNISUNIVERSITAS TADULAKO2019KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya denganrahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengorganisasiandan struktur organisasi” ini dengan baik tepat pada lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yangtelah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam prosespenyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidaklangsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunanmakalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah kami susun inimasih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran sertamasukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kamiberharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat,Tim Penyusun Kelompok 2 iDAFTAR ISIKATA PENGANTAR........................................................................................................iDAFTAR ISI.......................................................................................................................iiBAB I Latar Belakang............................................................................................................... Rumusan Masalah.......................................................................................................... Tujuan Pembahasan.......................................................................................................2BAB II organisasi dan struktur organisasi............................................................... Kerja............................................................................................................. Koordinasi................................................................................................. dan integrasi............................................................................................. Organisasi Formal........................................................................................... Organisasi Informal........................................................................................9BAB III PUSTAKA.........................................................................................................11iiBAB Latar BelakangMembahas tentang masalah Organisasi pasti kita pernah mendengar katatersebut. Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikanaspirasi mereka. organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karenadengan adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitasmahasiswanya,Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yangterbuang organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semuaanggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya danbagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggotadan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuahorganisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya .Want to read all 14 pages?Previewing 5 of 14 pagesUpload your study docs or become a to read all 14 pages?Previewing 5 of 14 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 14 pages?Upload your study docs or become a member.
lnb53. hji3808c2i.pages.dev/388hji3808c2i.pages.dev/601hji3808c2i.pages.dev/991hji3808c2i.pages.dev/373hji3808c2i.pages.dev/370hji3808c2i.pages.dev/160hji3808c2i.pages.dev/944hji3808c2i.pages.dev/210hji3808c2i.pages.dev/807hji3808c2i.pages.dev/239hji3808c2i.pages.dev/851hji3808c2i.pages.dev/709hji3808c2i.pages.dev/92hji3808c2i.pages.dev/928hji3808c2i.pages.dev/876
makalah pengorganisasian dan struktur organisasi