permisiagan" sekalian :D numpang mejeng dimari yah :Peace: begini agan" dan sesepuh sekalian, ane mau tanya bijimana cara merawat keris nih :D iseng-iseng subuh tadi kan ane bersih-bersih rumah tuh nah gak di sengaja ane nemu keris nah bagi sesepuh sekalian monggo di terawang, sebenernya ini keris ada "isi"nya atau tidak? dan lebih baik di biarkan saja, atau dirawat dan bagaim
Home / Products tagged “cara menyimpan keris yang benar” Filter Showing the single resultCaraMenyatukan Khodam Keris Semar Mesem Dengan Pemiliknya Yang Benar. Keris adalah keris tradisional Indonesia yang telah digunakan selama berabad-abad. Dipercaya bahwa keris memiliki kekuatan magis untuk membawa cinta, pelet, kasih sayang, kesuksesan, keberuntungan, dan kehidupan yang sukses.
Jakarta Cara menyimpan obat yang benar perlu untuk dipahami agar tidak sembarang meletakkan obat tersebut. Pasalnya, obat yang diletakkan dengan sembarang dan penyimpanan obat yang kurang tepat ternyata dapat berpengaruh terhadap kualitas dan keefektifannya. Obat akan berdampak buruk terhadap kesehatan kamu jika cara menyimpan obat yang benar tidak kamu perhatikan dengan baik. Wujud dari obat pun bermacam-macam, beberapa diantaranya yakni obat padat, obat yang berwujud kapsul, dan obat sirup. Perbedaan wujud ini yang membuat setiap cara penyimpanannya berbeda walaupun tidak siginifikan. 8 Manfaat Habbatussauda yang Jarang Diketahui, Bisa Untuk Turunkan Berat Badan 5 Beda Alergi Obat dan Efek Samping Obat, Kenali Gejalanya 6 Kesalahan Saat Minum Obat yang Berbahaya bagi Kesehatan Selain perlu memahami cara menyimpan obat yang benar, kamu juga perlu untuk mengetahui bagaimana cara membuat obat yang sudah kadaluwarsa. Pasalnya, seseorang kerap membuat obat yang sudah kadaluwarsa ini secara sembarangan. Alat medis ataupun obat memang memikiki cara sendiri ketika dibuang agar tidak disalahgunakan. Kebanyakan orang memilih kulkas untuk menyimpan obat, namun rupanya kulkas bukan tempat yang tepat untuk menyimpan obat. Oleh sebab itu penting untuk kamu memahami cara menyimpan obat yang benar agar tidak mengurangi kualitas dan efektivitas obat tersebut. Berikut merangkum dari berbagai sumber tentang cara menyimpan obat yang benar dan perlu dipahami, Senin 2/11/2020.Ilustrasi Mengonsumsi Obat-Obatan Credit menyimpan obat yang benar perlu untuk kamu perhatikan. Pada umumnya, setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda. Ada obat yang membutuhkan suhu kamar sekitar 25 dearajat Celcius untuk penyimpanannya, namun ada juga obat yang membutuhkan suhu dingin dibawah 10 derajat Celsius untuk penyimpanannya. Penyimpanan di suhu yang berbeda dapat menyebabkan kerusakan komposisi obat di dalamnya. Kamu dapat mengonsultasikan tempat penyimpanan obat-obat tersebut pada apoteker tempat Anda membeli obat-obat tersebut. 1. Hindari Menyimpan di Kamar Mandi Cara menyimpan obat yang benar untuk obat padat yang pertama yakni adalah menghindari menyimpan obat padat di kamar mandi. Menyimpan obat di kamar mandi tidak disarankan, namun tak sedikit orang yang meletakkan kotak P3K di kamar mandi. Kamar mandi merupakan tempat yang lembab, terutama jika kamu sering menggunakan pemanas air. Air hangat yang menguap akan membuat daerah di sekitarnya juga menjadi semakin lembab dan berair, ditambah panas yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap kualitas obat. Oleh karena itu, sebaiknya pasang atau letakkan kotak P3K di tempat yang kering dan sejuk. 2. Jangan Menyimpan di Dalam Mobil Cara menyimpan obat yang benar yang selanjutnya untuk obat padat yakni jangan menyimpan obat padat tersebut di dalam mobil. Mobil merupakan tempat dengan perubahan suhu yang sangat cepat. Apalagi setelah mobil diparkirkan di bawah matahari, biasanya kamu akan langsung mengatur pendingin agar bisa menghilangkan hawa panas. Ketika terkena paparan suhu yang berbeda, bahan kimia aktif dalam obat pun dapat berubah dalam bentuk molekul-molekul yang akan berpotensi mengakibatkan terurainya obat. Uraian inilah yang nantinya membuat obat menjadi kurang manjur. Jika ingin efektif, sebaiknya kamu menyimpan obat dalam sebuah tas atau kantung khusus dan masukkan ke dalam tas yang kamu bawa sehari-hari. 3. Jangan Memindahkan Obat Dari Bungkus Aslinya Cara menyimpan obat yang benar selanjutnya untuk obat pada yakni jangan memidahkan obat dari bungkus aslinya ke tempat lain. Wadah penyimpanan obat yang dijual di pasaran kerap dipilih untuk menyimpan obat karena sangat membantu bagi kamu yang harus menjalani pengobatan setiap hari. Sebaiknya kamu tidak memindahkan obat padat dari bungkus aslinya. Pasalnya ada beberapa obat yang tidak boleh dipindahkan ke wadah lain, salah satunya obat yang mengandung nitrat seperti obat untuk sakit jantung. Nitrat merupakan salah satu komponen dalam obat yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung serta melebarkan arteri dan vena di dalam tubuh. Nitrat bisa menguap ketika terpapar oleh oksigen, dampaknya akan membuat obat yang kamu konsumsi tidak dapat bekerja dengan baik. 4. Jauhkan dari Jangkauan Anak-anak Cara menyimpan obat yang benar agar jauh dari jangkauan anak-anak penting untuk diperhatikan. Pasalnya, anak-anak kerap mengganggu obat-obat yang menurutnya terlihat menarik karena warna obat yang unik. Biasanya, anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, bukan mustahil jika nantinya si kecil tertarik dengan warna-warni obat lalu mulai membukanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal ini tentunya bisa berakibat fatal pada kesehatan Menyimpan Obat Sirup yang BenarIlustrasi obat batuk sirup iStockphoto via Google ImagesSelain obat padat yang perlu diperhatikan cara menyimpannya, obat sirup juga perlu untuk diperhatikan. Obat sirup berbeda dengan obat tablet / kapsul. Obat sirup yang belum digunakan dapat disimpan dan dipakai hingga masa expired yang tertera pada kemasan. Namun obat sirup yang sudah dibuka segelnya memiliki masa pakai yang berbeda-beda. 1. Tulis Tanggal saat Obat Pertama Kali Dibuka Cara menyimpan obat yang benar untuk obat sirup yang pertama yakni menulis tanggal saat pertama kali obat tersebut dibuka. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat sirup yang belum digunakan dapat disimpan dan dipakai hingga masa expired yang tertera pada kemasan. Namun obat sirup yang sudah dibuka segelnya memiliki masa pakai yang berbeda-beda. 2. Simpan Pada Suhu Ruangan 25-30 derajat celcius Cara yang harus diperhatikan selanjutnya yakni menyimpan obat sirup pada suhu ruangan 25-30 derajat celcius. Namun ada beberapa obat sirup yang mungkin perlu untuk disimpan di kulkas. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelumnya kamu bertanya saat membeli obat. 3. Jangan Menyimpan di Dalam Freezer Cara menyimpan obat yang benar selanjutnya yakni jangan menyimpan obat di dalam freezer. Sebaiknya simpan obat di tempat kering dan terlindungi dari sinar matahari langsung. 4. Tutup Botol dengan Rapat Cara menyimpan obat selanjutnya yang harus diperhatikan adalah menutup botol obat sirup dengan rapat. Hal tersebut tentunya agar kualitas obat sirup tetap terjaga dan tidak mudah Membuang Obat KedaluwarsaIlustrasi obat batuk mengetahui bagaimana cara menyimpan obat yang benar, selanjutnya kamu juga perlu memerhatikan bagaimana cara membuang obat kedaluwarsa. Obat-obatan yang dibuang ke dalam toilet akan larut dalam air dan mencemari sungai, danau, dan persediaan air bersih. Membuang obat kedaluwarsa di tempat sampah juga dapat membahayakan lingkungan, dan masih dapat ditemukan oleh anak-anak, hewan peliharaan dan bahkan orang dewasa yang sengaja ingin menyalahgunakan obat-obatan. 1. Titipkan Obat Kedaluwarsa Kepada Instansi Resmi Kamu bisa mengumpulkan obat-obatan yang sudah tak terpakai. Setelah agak banyak, bawa ke instansi resmi terdekat, seperti pabrik obat, apotik, rumah sakit, atau kantor polisi yang bertanggung jawab untuk menangani pembuangan obat secara resmi. Pihak-pihak tersebut akan melakukan pemusnahan rutin terhadap stok obat yang sudah kedaluwarsa. Setelah dikumpulkan, obat-obatan kedaluwarsa ini akan dibakar untuk melindungi lingkungan sekitar dari pencemaran obat. 2. Membuang Sampah Obat di Rumah Jika tidak ada instansi resmi di sekitar lingukungan rumah kamu, kamu bisa membuang obat-obatan tersebut di tempat sampah dekat rumah kamu dengan memerhatikan beberapa hal - Pertama, campur obat-obatan namun jangan menggerus tablet maupun membuka isi kapsul dengan substansi menjijikan, misalnya sampah makanan, debu, kotoran hewan peliharaan, atau ampas kopi. Salah satunya, hal tersebut bertujuan agar menghalangi orang-orang asing yang mungkin sengaja mencari obat untuk mereka gunakan sendiri. - Kedua, masukkan campuran sampah tersebut ke dalam tempat khusus seperti wadah kedap udara atau zip-top namun jangan gunakan kantung plastik kresek untuk menghindari kebocoran, dan taruh wadah tersebut di tempat sampah. - Ketiga, sebelum membuang botol obat atau kemasan obat kosong lainnya, selalu rusak tampilan fisiknya. Cabut atau coret stiker kemasan yang berisi data pribadi kamu, jika ada, dan gunting kemasan karton untuk membuatnya sulit dibaca. Hal ini bertujuan untuk mencegah pemalsuan kemasan atau isi ulang ilegal. 3. Membuang di Toilet Cara membuang obat kedaluwarsa selanjutnya yakni membuang obat kedaluwarsa di toilet. Beberapa obat resep yang mengandung zat yang dikendalikan, seperti opiat fentanyl, morfin, diazepam, oxycodone, buprenoprhine tidak boleh dibuang langsung ke dalam tempat sampah, karena metode ini mungkin masih memberikan kesempatan bagi anak atau hewan peliharaan untuk secara tidak sengaja menelan obat-obatan tersebut. Ada baiknya untuk teliti kembali sebelum benar-benar membuang beberapa obat-obatan lainnya seperti obat-obatan kemoterapi, yang dimana dilengkapi dengan petunjuk pembuangan khusus beserta lokasi dimana kamu harus membuangnya. Jika tidak dapat menemukan tempat pembuangan resmi, direkomendasikan untuk membuang obat-obatan seperti di atas dengan mengguyurnya ke dalam toilet segera setelah mereka tidak lagi digunakan. Beberapa tenaga pelayanan kesehatan dan ilmuwan tampak kurang setuju dengan metode ini atas alasan keamanan lingkungan. Namun, FDA berargumen bahwa obat-obatan seperti ini bisa berakibat sangat fatal hanya dengan satu dosis saja bagi orang awam yang tidak seharusnya mengonsumsinya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TipsMenyimpan Madu Yang Benar by fithri_nugrahani
- Kerang akan lebih nikmat jika diolah dan disajikan dalam kondisi segar. Namun adakala kita tak mengolah kerang tersebut dalam satu waktu. Jika demikian, maka kerang harus disimpan dengan benar agar dapat digunakan pada lain hari. Cara menyimpan kerang gampang-gampang susah. Sebab, hidangan laut ini mudah busuk dan bau. Baca juga Bedanya Scallop dengan Kerang Lain, Seafood Bercangkang yang Mudah Diolah Namun tak perlu khawatir, berikut ini terdapat cara menyimpan kerang agar tahan lama melansir dari The Spruce Eats dan Bon Appetit. 1. Simpan dalam wadah terbuka Kerang segar harus dibiarkan bernafas agar tetap hidup dan tidak bau saat diolah. Untuk itu, kamu harus menyimpannya dalam wadah terbuka guna membuatnya tetap hidup. Kamu dapat menggunakan loyang atau mangkuk untuk menyimpan kerang segar. Selama proses penyimpannya, kerang harus ditutupi dengan kain basah agar tidak tidak terkontaminasi bahan lainnya. Kemudian, masukkan kerang tersebur di lemari es bersuhu empat derajat celcius agar tetap segar. Baca juga Resep Kerang Hijau Bumbu Iris yang Praktis Kerang segar yang disimpan dengan cara ini baiknya digunakan maksimal dua hari ke depan. RAHMA H Ilustrasi kerang hijau. 2. Jangan simpan dalam plastik tertutup atau direndam air Kerang segar tidak boleh disimpan dalam plastik tertutup ataupun direndam air. Hal ini dapat membuat kerang mati karena kekurangan oksigen. Jadi, kerang pun cepat busuk dan bau.1 Menggunakan Teks Generalisasi. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah membuat pernyataan generalisasi. Generalisasi merupakan cara untuk membuat kesimpulan pada makalah dengan menarik kesimpulan secara umum. Penarikan kesimpulan secara umum ini merujuk pada pembahasan masalah yang telah dilakukan. - Demi efisiensi, beberapa orang memilih untuk menyimpan stok bumbu dapur di rumah. Salah satunya serai. Serai dapat disimpan dan digunakan hingga beberapa bulan. Namun, cara menyimpan serai harus tepat supaya tidak kering dan tetap segar. Selengkapnya, berikut cara menyimpan serai agar tahan lama mengutip dari laman The Spruce Eats dan Chowhound. Baca juga Apa itu Serai? Bumbu Dapur untuk Sedapkan Masakan 1. Pilih segar yang bagus Bila ingin disimpan untuk stok, sebaiknya pilih serai yang segar. Ciri-ciri serai segar yang bagus yakni memiliki batang kencang, berat, dan bebas memar. Warnanya batangnya putih kekuningan, sedangkan daunnya berwarna hijau segar. Hindari memilih serai yang kecoklatan karena hal tersebut menandakan bahwa serai sudah kering. Baca juga Resep Udang Bakar Teflon Bumbu Serai, Aromanya Harum 2. Simpan di keranjang bumbu PIXABAY/MTOMMARTIN Ilustrasi bumbu dapur. Ada cara menyimpan serai tanpa kulkas yang dapat dipraktikkan, yakni dengan menaruhnya di keranjang bambu. Serai yang disimpan di keranjang bambu dapat diletakkan di suhu ruangan begitu saja. Bahkan, kamu pun dapat meletakkan bersama bumbu dapur lainnya. Baca juga Cara Simpan Bumbu Dapur agar Awet Tak Berjamur Walau dapat menjaga ketahanannya, serai tetap harus segera digunakan. Jika tidak, serai menjadi kering dan kurang segar. Masa simpan serai di suhu ruangan yakni sekitar tiga hari. Kerisyang sudah lugas (ukiran lepas) peganglah dengan tangan kiri yang sudah memakai kaos tangan. dan untuk pertama kali harus memegang pesinya. Siramlah keris itu (seperti memandikan orang) sampai merata dengan air dalam waskom (1). Buah Lerak yang sudah dibuang isinya diberi air agar mengeluarkan busa. Busa tersebut untuk pengganti sabun. Jangkrak KerisTata Cara Pemeliharaan dan Penyimpanan Keris Pusaka-Keris atau Wesi Aji kita istilahkan dengan Besi Aji atau Besi Pusaka, walaupun dalam penelitian modern kini telah diketahui bahwa besi pusaka itu sebenarnya bukan hanya terbuat dari unsur besi saja, tetapi juga unsur-unsur nikel, sedikit seng, carbon dll. Istilah Besi Aji atau Wesi Aji atau Besi Pusaka ini kita gunakan hanya untuk mempermudah pengertian pembaca, bahwa yang kita maksud adalah benda-benda pusaka warisan leluhur berupa keris, cundrik, tombak, keris patrem dll. Pokoknya benda pusaka berwujud senjata yang terbuat dari bahan Aji tidak sama dengan pisau biasa, parang, pahat, arit atau perkakas tajam terbuat dari logam lainnya, walaupun jenis barang tajam ini sama-sama terbuat dari logam. Wesi Aji seperti keris, tombak dll, dibuat oleh seorang Empu, bukan oleh pandai besi biasa. Wesi Aji merupakan benda seni yang adiluhung, bukan hanya dilihat dari tata lahirnya yang indah, tetapi juga "isi" nya yang merupakan warisan leluhur yang pantas kita rawat dan kita pelihara dan memelihara sebaik-baiknya segala benda warisan leluhur bukanlah perbuatan yang musyrik atau meduakan Tuhan. Tentu saja kita tak boleh mendewa-dewakan keris, tombak, cundrik dll. Tak boleh meminta apapun dari Besi Pusaka itu, karena jika hal itu dilakukan, berarti kita sudah tergelincir dalam perbuatan musyrik. Menyimpan keris dan benda-benda pusaka semacam itu, tentu berbeda dengan menyimpan benda-benda semacam pisau, pahat, gergaji dll. Benda-benda perkakas semacam pisau cukup kita simpan di tempat yang aman agar jangan digunakan untuk bermain-main oleh anak-anak karena berbahaya. Penyimpanannya cukup asal bisa memudahkan kita menggambilnya, kalau kita ingin menyimpan keris dan benda-benda pusaka lainnya yang berkatagori Wesi Aji, ada aturan dan tata caranya tersendiri. Untuk menyimpannya harus kita perhatikan hal-hal sebagai berikut Bila kita memiliki keris, perlakukan keris itu seolah-olah adalah manusia anggota keluarga kita. Kita harus menghormatinya sehingga Ia pun menghormati kita. Jangan memperlakukannya dengan tidak hormat, tetapi juga jangan terlalu mengistimewakan/jangan mengkultuskan keris, jangan menjadikan suatu bentuk mencium bau keris dan jangan menyimpan keris di sela-sela tumpukan pakaian, karena keris mengandung racun yang tidak baik untuk kesehatan dan uapnya juga bisa meracuni kita. Tempat penyimpanan harus di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan sebaiknya di tempat tertutup, seperti lemari dan yang semacam dengan terlalu sering melakukan jamasan/memandikan keris, karena dapat mengikis logam keris. Cukup sekali saja dalam setahun, bulan suro atau maulid atau sekali saja seumur hidup kita yaitu pada saat pertama kita memiliki keris itu. Selebihnya cukup kita minyaki saja setiap 3 6 bulan sekali supaya tidak memberi sesaji macam-macam. Cukup kembang telon atau kembang setaman kembang tujuh rupa sesuai budaya jawa. Lebih praktis kalau kita meminyakinya sendiri dengan minyak cendana merah yang mencampur dengan singger, cukup dua atau tiga kali dalam setahun. Bila tempat menyimpan keris diberi dasar kain berwarna hitam akan dapat menaikkan kekuatan dan SingerUsahakan untuk mengetahui sendiri keperluan keris kita. Walaupun perlu, tetapi jangan bergantung pada pendapat orang lain, walaupun perlu, tetapi jangan bergantung pada pendapat orang lain, walaupun dia seorang ahli kabatinan. Kita bisa tahu sendiri tetang karakter keris dengan menayuhnya sendiri. Manfaat lainnya adalah kita akan menjadi lebih mengerti mengenai keris kita dan secara psikologis kita dan si keris akan menjadi lebih yang baik untuk kita, akan menyesuaikan diri dengan kehidupan kita, dan tidak akan meminta perlakuan yang merepotkan kita. Bila keris itu meminta perlakuan yang aneh atau merepotkan kita, misalnya minta dibakarkan menyan, minta diberikan sesaji daging mentah, telor ayam mentah, darah ayam, dsb, berarti keris itu tidak baik untuk yang tidak baik atau tidak sejalan dengan kita sebaiknya jangan kita paksakan untuk kita miliki, supaya kita tidak terbebani oleh pangaruh kita tidak menginginkan keberadaan suatu keris dengan alasan pribadi atau pun alasan agama, jangan kemudian keris itu disepelekan dengan begitu saja, dibiarkan tersimpan di gudang, dikolong tempat tidur dsb. Apalagi dibuang lebih baik kita serahkan kepada orang lain yang mungkin lebih mengerti dan bisa merawat keris itu atau kita serahkan saja ke penyimpanan harus di tempat terhormat, artinya jangan di sembarang tempat, yang rasanya akan meremehkan. Tentunya kita tak akan menyimpan benda-benda pusaka warisan leluhur di dapur, kamar mandi dll. Terutama benda-benda seperti keris pusaka KerisSimpanlah keris di tempat yang bersifat pribadi, yang tidak sembarang orang boleh masuk ke dalamnya dan menjamah keris, misalnya kamar tidur, tidak di ruang tamu. Letakkan keris di tempat yang tinggi, tidak lebih rendah dari tinggi dada orang dewasa. Jangan di bawah, apalagi di lantai. Bila disimpan di lemar, letakkan di rak paling atas. Lebih baik kalau digunakan tatakan khusus untuk keris jangrak keris dan tidak ditempel atau digantung di dinding. Tempat penyimpanan harus bersih, dalam dunia pengetahuan modern, kita ketahui bahwa kekotoran debu dll, dapat menyebabkan benda-benda terbuat dari logam akan cepat penyimpanan harus kering tidak boleh lembab. Sebab udara yang lembab mempercepat proses oksidasi pada logam sehingga besi pusaka itu menjadi cepat kena penyimpanan harus diam, stabil, tidak sering terkena getaran, karena getaran-getaran yang terus menerus, dapat menyebabkan "pesi" menjadi longgar dan lama kelamaan lepas. Oleh karena itu, jangan menyimpan keris di kamar yang berdekatan dengan mesin diesel, generator, bengkel mobil dan tempat-tempat yang semacam itu. Menyimpan keris sebaiknya diletakkan pada posisi berdiri dengan ujung keris di bawah dan pegangannya di atas. Kalau hal ini sulit dilaksanakan, maka penyimpanan keris boleh miring, artinya tidak terlentang atau ada beberapa keris yang terasa agak longgar dari warangkanya, sehingga keris itu mudah di tarik ke luar. Keris yang longgar seperti ini, kalau kurang hati-hati bisa berbahaya karena kalau lepas dari warangkanya, bisa jatuh hingga patah atau bahkan mengenai kaki atau tangan kita dan bisa menyebabkan luka yang tak kita ingini. Untuk menghindari dari hal-hal yang tidak kita ingini. Cara pengamanannya adalah dengan mengikatkan sebuah pita kain yang mengikatkan sebuah pita kain. KerisSepuh; Tombak Sepuh; Pedang Sepuh; Artikel. Tosan AJi; Dapur Keris; Pamor Keris; Wayang; Informasi. Profil Kami; Cara Transaksi; Home / Products tagged "cara menyimpan keris yang benar
oleh Putra Bunda dan Alexander R Mudrig Seringkali di jumpai, karena sangat sayang dan rasa ingin menghargai benda pusaka atau keris misalnya. Rasanya banyak juga orang-orang yang terlalu berlebihan dalam hal penyimpanan benda pusaka. Tidak lah sedikit di antara kita yang menyimpan keris atau pusaka menjadi satu bersama-sama dengan pakaian di dalam lemari. Malahan terkadang tempat tersebut dengan sengaja di beri dengan bunga-bunga dengan maksud agar timbul aroma wangi. Dan menurut penulis, cara seperti ini sabenarnya tidaklah baik jika di lakukan. Mengingat bunga yang di tebarkan di dalam lemari tersebut dalam kurun waktu satu atau dua hari akan segera layu dan rusak atau busuk, Dan kemungkinan besar akan menimbulkan aroma yang tidak di inginkan, apalagi lemari pakaian biasanya adalah tempat yang selalu dalam kondisi tertutup, sehingga hawa lembab dalam almari akan mempercepat proses pembusukan dari bunga-bunga tersebut. Maka sebaiknya Keris atau Pusaka di simpan dalam suatu tempat tersendiri, dan sebisa mungkin tempat penyimpanan tersebut terbuka atau lebih sering di buka . Dan jika keris terpaksa harus di simpan dalam lemari pakaian, mungkin ada baiknya keris-keris tersebut harus lebih sering di keluarkan dan lemari juga harus sering-sering di buka dan seyogyanya 1. Keris yang di dalam warangka hendaklah tidak di taruh begitu saja namun baiknya di buatkan selongsong wadah dari kain, yang mana di usahakan sebisa mungkin dapat menutupi seluruh bagian keris. 2. Selama dalam selongsong tersebut ada baiknya jika keris tidak diberikan hiasan berupa untaian bunga, yang biasa di kalungkan di sekitar mendak. Sebab hawa sari bunga tersebut bila menguap, dapat tersedot masuk melalui celah-celah warangka , dan kemudian menempel pada bilah keris. Hal ini akan dapat merugikan, sebab zat-zat yang terkandung dalam uap bunga tersebut dapat menyebabkan proses perusakan pada bilah keris. Di sadur dari buku pengetahuan tentang keris, oleh KOESN Sumber ADOPSI KERIS grup facebook
Namunjika disimpan di ruangan, maka Anda harus memberi sirkulasi udara yang cukup agar tidak lembab dan merusak kualitas semen. Beri Alas. Cara menyimpan jenis bahan bangunan semen selanjutnya yaitu memberikan alas di bagian bawah tumpukan sak. Fungsinya yaitu untuk menjaga semen dari air yang bisa membuat semen menjadi keras. 3Ek9b8.